MEMPERBAIKI POWER SUPPLY TV BERTRANSISTOR (BAGIAN 2)


Beberapa pola umum rangkaian power-supply TV yang disusun atas transistor-transistor telah dibahas dalam tulisan sebelumnya : Pengenalan rangkaian power-supply TV .

Satu di antaranya adalah pola rangkaian power-supply sebagaimana contoh berikut ini :

power-supply TV 2

Penjelasan tentang skema rangkaian ini telah dibahas pada tulisan yang link-nya telah diterakan di atas, karena itu di sini tidak perlu dijelaskan lagi, langsung saja kepada poin-poin kerusakan berikut pemaparan langkah-langkah perbaikannya.

Adapun kerusakan-kerusakan yang umumnya terjadi pada rangkaian dengan pola seperti gambar di atas antara lain :
1.Tegangan keluaran meninggi
2.Tidak ada tegangan keluaran
3.Tidak ada tegangan +300V di main power
4.Tegangan keluaran +115V drop
5.Salah satu tegangan keluaran tidak ada

Di antara poin-poin kerusakan itu kerusakan pada poin 1, 2, dan 3 berefek TV mati total.

Kerusakan pada poin pertama berefek TV mati total karena transistor output horizontal telah “short” (hubung-singkat) antara kolektor dan emitornya sehingga menghubung-singkat jalur +115V dengan ground. Kerusakan ini dapat diketahui dengan mencabut transistor output horizontal tersebut kemudian menghidupkan TV dan mengukur tegangan antara jalur +115V dengan ground (menggunakan AVO-meter posisi DCV250), akan tampak tegangan yang terlalu tinggi hingga lebih dari 160V. Menghidupkan TV dan melakukan pengukuran tegangan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama, hanya sebentar saja (dua atau tiga detik) sekedar melihat pergerakan jarum AVO-meter.
Kerusakan ini disebabkan oleh rusaknya kondensator 103 (10nF) yang berada di antara basis dan emitor (gnd p) transistor driver C5070. Ada kalanya nilai kapasitas yang terpasang bukanlah 103, tetapi 123 atau yang lainnya, dan ada kalanya transistor driver yang terpasang bukanlah C5070, tapi C3807.
Dengan mengganti kondensator ini biasanya tegangan akan kembali normal.
Apabila setelah di-check tegangan telah kembali normal, barulah transistor output horizontal pengganti yang telah rusak dipasang. Setelah itu dilakukan pengetesan TV agar tampak apakah ada kerusakan lanjutannya.

Kerusakan pada poin kedua juga berefek TV mati total, sebab semua tegangan keluaran power-supply menjadi nol Volt. Padahal jika dilakukan pengukuran, tegangan +300V ternyata ada.
Kerusakan seperti ini paling sering disebabkan oleh salah satu resistor dari dua resistor 120k yang tersusun seri dari jalur +300V telah putus. Tentukan manakah resistor yang telah putus itu dan ganti dengan yang baru.
Kemungkinan lainnya (lebih jarang terjadi) adalah rusaknya (short) salah satu dioda penyearah tegangan keluaran. Pada contoh rangkaian di atas adalah D4 dan D5.
Jika salah satu dioda itu short maka tegangan keluaran lainnya akan praktis nol Volt karena power-supply menyetel diri dalam mode “short-protection”.

Kerusakan pada poin 3, 4 dan 5 sama saja dengan kerusakan rangkaian power-supply lainnya. Tentang ini telah dijelaskan sebelumnya dalam : Seri Perbaikan TV (4a), Perbaikan kerusakan power supply TV bertransistor 1.

Jika telah mengikuti ulasan-ulasan dalam seri perbaikan TV dari 1 hingga 4b ini tentu tidak masalah untuk mengenali bagian per bagian serta komponen per komponen power-supply TV meskipun skema rangkaiannya berbeda.





sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memasang Spul Speaker

Cara Memperbaiki Stik PS2 Tidak Conect (indicator menyala)

Cara Memperbaiki Las Listrik Mati Total